Langsa adalah salah satu kota yang berada di provinsi Aceh, Indonesia.[1][6] Kota Langsa berada kurang lebih 400 km dari kota Banda Aceh. Pada tahun 2021, jumlah penduduk kota Langsa sebanyak 185.622 jiwa, dengan kepadatan 707 jiwa/km2.[2]

Pada awalnya Kota Langsa berstatus Kota Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kota Administratif Langsa. Kota Administratif Langsa diangkat statusnya menjadi Kota Langsa berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 tanggal 21 Juni 2001. Hari jadi Kota Langsa ditetapkan pada tanggal 17 Oktober 2001. Kota Langsa terkenal sebagai kota pendidikan, kota perdagangan, kota kuliner atau makanan, dan kota wisata.

Geografi

Batas Wilayah

Kota Langsa mempunyai luas wilayah 262,41 KM2, yang terletak pada posisi antara 04° 24’ 35,68’’ – 04° 33’ 47,03” Lintang Utara dan 97° 53’ 14,59’’ – 98° 04’ 42,16’’ Bujur Timur, dengan ketinggian antara 0 – 25 M di atas permukaan laut serta mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut.

UtaraKabupaten Aceh TimurSelat Malaka
TimurSelat Malaka
SelatanKabupaten Aceh Tamiang
BaratKabupaten Aceh Timur

Iklim & Cuaca

Kota Langsa merupakan daerah tropis yang selalu dipengaruhi oleh angin musim, sehingga setiap tahun ada dua musim yang berbeda yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan dan musim kemarau biasanya terjadi secara acak sepanjang tahun. Meskipun perubahan cuaca sering, curah hujan rata-rata per tahun berkisar dari 1500 mm sampai 3000 mm, sedangkan suhu udara rata-rata berkisar antara 28°-32 °C dan kelembaban relatif rata-rata 75 %.

Pemerintahan

Daftar Wali Kota

NoWali Kota[7]Mulai menjabatAkhir menjabatPrd.Ket.Wakil Wali Kota
1Azhari Aziz2 November 2001Belum diketahui[8]
2M. Yusuf YahyaBelum diketahuiBelum diketahui[9]
3Zulkifli Zainon14 Mei 200714 Mei 2012Saifuddin Razali
4Usman Abdullah27 Agustus 201227 Agustus 2017Marzuki Hamid
27 Agustus 2017Petahana

Dewan Perwakilan

DPRK Langsa memiliki 25 orang anggota yang dipilih secara langsung dalam pemilihan umum legislatif lima tahun sekali. Anggota DPRK Langsa yang saat ini menjabat adalah hasil Pemilu 2019 yang menjabat untuk periode 2019-2024 sejak 2 September 2019.[10] DPRK Langsa dipimpin oleh satu ketua dan dua wakil ketua yang berasal dari partai politik pemilik kursi dan suara terbanyak. Pimpinan DPRK Langsa periode 2019-2024 dijabat oleh Zulkifli dari Partai Aceh sebagai Ketua, Saifullah dari Partai Golongan Karya sebagai Wakil Ketua I, dan Joni dari Partai Demokrat sebagai Wakil Ketua II.[11][12] Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Langsa dalam dua periode terakhir.[13][14]

Partai PolitikJumlah Kursi dalam Periode
2014-20192019-2024
Gerindra2Kenaikan 3
PDI-P2Penurunan 1
Golkar4Steady 4
NasDem2Penurunan 1
PKS2Steady 2
PAN1Penurunan 0
Hanura3Steady 3
Demokrat3Kenaikan 4
Partai Aceh6Penurunan 5
PNA0Kenaikan 2
Jumlah Anggota25Steady 25
Jumlah Partai9Steady 9


Pemandangan Masjid Raya Darul Falah Kota Langsa.
Pemandangan Kota Langsa dari atas menara Masjid Raya Darul Falah Kota Langsa.

Kecamatan

Kota Langsa terdiri dari 5 kecamatan, yakni;

Penduduk

Mayoritas penduduk Kota Langsa adalah suku Aceh lalu disusul oleh suku Melayu, suku Jawa, suku Tionghoa, suku Gayo, suku Batak, suku Alas, dan suku Karo. Kota Langsa merupakan kota termaju dan terbesar di provinsi Aceh setelah kota Banda Aceh, kota ini juga merupakan kota terpadat dan teramai setelah Banda Aceh. Bahasa yang digunakan masyarakat kota Langsa adalah: Bahasa Melayu dan bahasa Aceh, yang merupakan bahasa yang dominan dipakai oleh masyarakat kota Langsa, namun bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa utama dan menjadi pemersatu untuk berkomunikasi antar etnis, terutama untuk berbicara kepada pendatang luar provinsi Aceh.

Agama Islam adalah agama mayoritas masyarakat Kota Langsa dan rakyat Aceh umumnya. Hukum Syariat Islam menjadi aturan dasar dalam kehidupan masyarakat Kota Langsa. Agama Kristen juga menjadi bagian dari populasi, sementara Buddha banyak diadopsi oleh komunitas warga Tionghoa. Kota Langsa merupakan kota yang kaya akan perbedaan etnis dan penduduk tetap hidup dalam damai serta memiliki toleransi beragama yang kuat. Lokasi Kota Langsa sangat dekat dengan Medan, ibu kota Provinsi Sumatra Utara, sehingga menempatkan Kota Langsa sebagai kota yang strategis dan ramai imigran.

Pendidikan

Perguruan Tinggi

Akademi

  • Akademi Kebidanan Harapan Ibu
  • Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cut Nyak Dhien
  • Akademi Keperawatan UMMI
  • Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bustanul Ulum Langsa
  • Akademi Kebidanan Bustanul Ulum
  • Akademi Keperawatan DepKes (Departemen Kesehatan)

Kesehatan

Rumah Sakit

  • RSUD Kota Langsa
  • RS Cut Meutia
  • RS Cut Nyak Dhien
  • RS Ummi Langsa

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat)

  • Puskesmas Langsa Timur
  • Puskesmas Langsa Lama
  • Puskesmas Langsa Barat
  • Puskesmas Langsa Baro
  • Puskesmas Langsa Kota

Pariwisata

Tempat Wisata

  1. Lapangan Merdeka Kota Langsa. Terletak di pusat Kota Langsa. Lapangan ini biasa dipakai untuk acara-acara dan kegiatan sosial. Lapangan ini adalah Ruang Terbuka Hijau utama Kota Langsa. Setiap hari ramai warga menghabiskan waktu di tempat ini.
  2. Taman Bambu Runcing. Taman ini terletak tak berjauhan dari Lapangan Merdeka Kota Langsa. Taman dengan konsep central park atau "taman di tengah kota" ini ramai dikunjungi karena ada nilai sejarah kemerdekaan di sini. Karakteristik utama taman ini adalah, adanya Tugu Bambu Runcing yang berdiri megah di tengah taman.
  3. Taman Hutan Kota Langsa. Dikenal juga dengan sebutan Hutan Lindung Kota Langsa, berlokasi di Jalan Perumnas, Desa Paya Bujok Seulemak, Langsa Baro. Taman hutan ini adalah kawasan wisata dengan konsep Ruang Terbuka Hijau yang juga berfungsi sebagai paru-paru Kota Langsa. Memiliki luas sekitar 10 hektare. Pengunjung bisa merasakan sejuknya suasana alam serta melihat keindahan dan keasrian flora fauna di taman hutan ini. Di taman hutan ini terdapat sekitar 300 jenis tanaman dan puluhan binatang. Pohon damar, pohon merbau merupakan salah satu tumbuhan yang bisa dilihat di sini. Bila beruntung, pengunjung juga bisa menyaksikan bunga bangkai yang sedang mekar. Tapi ini hanya terjadi setahun sekali, biasanya pada November atau Desember. Itupun hanya berlangsung sekitar 4 hari. Koleksi binatangnya juga lumayan banyak. Ada buaya, rusa, ular, musang, kera, landak, dan aneka jenis burung. Kegiatan yang paling digemari, terutama bagi anak-anak yaitu memberi makan rusa. Cukup membeli makanannya berupa wortel yang sudah dirajang, pengunjung pun bisa memberi makan rusa-rusa tersebut.
  4. Hutan Mangrove Kota Langsa. Disebut juga dengan nama Mangrove Forest Park. Kawasan Hutan Mangrove yang terletak di kilometer 10 Kuala Langsa, adalah tempat favorit untuk menikmati wisata alam mangrove bersama keluarga. Hutan Mangrove ini sangat indah, rimbunan pohon bakau atau mangrove terbentang luas di atas lahan rawa pesisir Kuala Langsa ini. Aneka ragam pohon mangrove di hutan mangrove ini adalah salah satu yang terlengkap di dunia. Ada jalan setapak di dalam hutan mangrove sehingga pengunjung bisa masuk ke dalam hutan mangrove dengan sangat nyaman. Pengunjung bisa merasakan sensasi dan sejuknya suasana hutan mangrove yang mungkin tidak bisa didapatkan di kota lain di Aceh.
  5. CBD Kuliner Langsa (Central Business District Kuliner Langsa). Terletak di jalan Teuku Nyak Arief dan jalan Cut Nyak Dhien. Merupakan sentra wisata kuliner Kota Langsa. Ada banyak sajian makanan yang ditawarkan di sini. Menu istimewa adalah, Mie Aceh, sate daging, martabak, es krim, aneka makanan tradisional, aneka western food seperti burger dan pizza, dan jajanan lainnya dengan harga yang sangat terjangkau. Khusus untuk kuliner asli Kota Langsa yaitu Sop Sumsum tidak terdapat di tempat ini, Sop Sumsum hanya bisa dinikmati di restoran-restoran yang ada di Kota Langsa.
  6. Gedung Balee Juang. Gedung Balee Juang diresmikan menjadi Museum Kota Langsa oleh Wali kota Langsa Tgk. Usman Abdullah, SE pada tanggal 22 Januari 2019. Balee Juang adalah gedung peninggalan kolonial Belanda. Arsitektur ala Belanda masih sangat jelas terdapat pada gedung ini. Gedung ini telah ada sejak tahun 1920, yang ketika itu bernama Het Kantoorgebouw Der Atjehsche Handel-Maatschappij Te Langsar, gedung semacam ini hanya ada di Aceh saja ketika itu yaitu di Kuta Raja dan di Kota Langsa.
  7. Pelabuhan Kuala Langsa. Pelabuhan Kuala Langsa adalah pelabuhan internasional yang menghubungkan Kota Langsa dengan luar negeri dan juga aktif dengan kegiatan Ekspor Impor. Pada hari Sabtu 23 Februari 2013, pelayaran perdana Kota Langsa - Penang kembali diresmikan setelah sempat vakum pada masa konflik dahulu.[15] Pelabuhan ini juga menarik untuk para wisatawan, di sini wisatawan bisa memancing, berenang, bersantai dengan keluarga dan melihat perahu-perahu nelayan yang lalu lalang. Di pelabuhan ini juga banyak dijumpai pedagang yang menjual aneka makanan dan minuman, seperti bakso, jagung rebus, es krim, mie Aceh, es kelapa muda dan lain sebagainya. Para penjualnya sebagian besar berasal dari desa setempat.
  8. Ujong Pusong. Atau desa Pusong. Adalah pedesaan unik dan langka di mana penduduk sehari-hari berpencaharian mayoritas nelayan. Nuansa desa Pusong sangat unik mengingat Pusong ini terletak di tengah laut yang berbentuk daratan pantai. Ujong Pusong adalah salah satu tempat kunjungan wisata yang masih terus dikembangkan, melihat penduduknya yang relijius dan bersahabat didukung oleh adanya beberapa sarana dan prasarana seperti masjid, dan air bersih.
  9. Pulau Teulaga Tujoh. Pulau Teulaga Tujoh adalah pulau kecil yang berada tak jauh dari Pusong. Tempat ini sangat indah dan unik serta langka karena tidak ada satu pun orang yang bermukim di sini karena beberapa sebab. Salah satunya adalah karena tempat ini diyakini masyarakat adalah tempat keramat. Pulau Teulaga Tujoh adalah pulau yang belum tersentuh dan masih alami dengan pantai, hutan yang hijau dan dengan hunian binatang di antaranya kera dan burung yang ramah menyambut kedatangan pengunjung. Pulau ini sangat cocok menjadi tempat penelitian dan rekreasi alam.
  10. Kawasan Toko Belakang. Merupakan kawasan Pecinan atau biasa disebut dalam bahasa Inggris, China Town. Kawasan ini dulunya merupakan kawasan komunitas warga Tionghoa yang besar. Sampai sekarang beberapa bangunan asli milik warga Tionghoa masih bisa dilihat, namun seiring perkembangan zaman, sebagian bangunan ini dihancurkan dan dibangun bangunan yang lebih modern. Ada beberapa makanan khas China di tempat ini, seperti kwetiau, pangsit, cap cay, dan lain-lain. Terdapat juga satu bangunan pabrik kecap asin tertua di tempat ini.
  11. Langsa Town Square (LATOS). LATOS merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Kota Langsa. LATOS terletak di pusat pasar Kota Langsa. Gedung LATOS terdiri dari 3 lantai dengan 400 unit toko, dan memiliki beragam fasilitas menarik.

Agama

Tempat Ibadah

  • Masjid Raya Darul Falah Kota Langsa, masjid terbesar yang berlokasi di jantung kota dengan fasilitas besar yang dapat menampung jamaah untuk melakukan ibadah. Terdapat banyak masjid yang tersebar di penjuru kota. Mayoritas penduduk di Kota Langsa beragama Islam, tidak sulit untuk menemukan masjid khususnya di Kota Langsa umumnya di Aceh.
  • Masjid tertua yang dimiliki Kota Langsa adalah Masjid Istiqamah, yang berdiri kukuh di kecamatan Langsa Kota tepatnya di desa Gampong Teungoh.
  • Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).
  • Vihara Buddha Kota Langsa, berlokasi di pusat pasar tradisional Kota Langsa, vihara ini sangat indah dengan balutan cat warna merah yang mencirikan warna khas komunitas Tionghoa.

Olahraga

Tim Olahraga

  • PSBL Langsa
  • Langsa United
  • PS Garuda Sungai Pauh
  • PS Gabrem Gampong Teungoh
  • PS PTPN 1 Langsa

Sarana Olahraga

  • Stadion Langsa
  • Lapangan Merdeka Kota Langsa
  • Bumi Perkemahan Kemuning
  • Gedung PBSI Langsa
  • Lapangan Tembak Perbakin
  • Lapangan Golf PTPN 1 Langsa
  • Kolam Renang Vitra Tirta Raya

Industri

  • Perusahaan Kecap Aneka Guna
  • Galangan Kapal PT. Era Global Conservasi

Transportasi

  • Terminal Terpadu Langsa
  • Pelabuhan Kuala Langsa
  • Lapangan Terbang Kuala Langsa

Prestasi

0 comments: